Hallo minna-san. Balik lagi am gue spammer di blog cahtp.blogspot.com. ya walaupun gue dibilang spammer gue tetep bangga, kenapa? Karena gue ga nye-pam dihati orang-orang yang gue sayangi. (sorry gue nglindur. -_-.) oke back to topic, kali ini gue mau posting tentang debus, kesenian tradisional dari daerah gue tercinta Banten. Sebenarnya banyak kesenian tradisional asal banten, tapi gue ngebahas debus karena kebanyakan orang diluar Banten itu nganggep bahwa semua orang Banten itu bisa debus. Pernah gue ditanya am stranger pas gue pertama kali ke Semarang. “Mas dari mana asalnya?”, gue jawab. “Dari Banten mas”. Lalu, dia bilang lagi “mas berarti bias debus dong?”. WTF jawab gue dalam hati. Boro-boro gue bisa debus, nama artis-artis pemain debus aj gue kaga tau. Oke maaf jadi OOT langsung aj gue mau bahas tentang debus. Kalo udah baca jangan lupa Report As Spam atau unfollow juga boleh. :v
Sejarah Debus
Asal-usul debus tidak dapat dipisahkan dari penyebaran agama Islam di daerah Banten. Debus adalah salah satu sarana dalam penyebaran agama Islam tersebut. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasaa pada abad XVII (1651 — 1652), Debus dijadikan alat propaganda dalam membangkitkan semangat rakyat dalam perjuangan melawan Belanda (Sandjin Aminuddin, 1997 :156).
Seperti dikatakan di atas, bahwa Debus dikolaborasikan dengan kesenian Pencak silat, maka dapat dikatakan bahwa Debus merupakan kesenian bela diri. Sultan Ageng Tirtayasa memberi warna Debus dengan ilmu kekebalan tubuh kepada para pengikutnya dengan jampi-jampi yang diambil dari ayat suci Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut dihapalkan dan diresapi secara mendalam sehingga dapat mempertebal semangat moral dalam melawan Belanda. Kesenian Debus sangat berperan dalam alur sejarah rakyat Banten dalam melawan penjajah Belanda pada masanya yang dilandasi ajaran agama Islam sebagai keyakinan dalam melakukan perjuangan tersebut.
Berjalan di atas bara api menyala
Dilacak dari asal usulnya, menurut Dr H Imron Arifin, kesenian debus berasal dari Tarikat Rifa’iyyah, yaitu tarikat yang dinisbatkan kepada Syaikh Ahmad Rifa’i al-Baghdady, seorang tokoh sufi yang mengajar pengetahuan ruhani aneh. Dikatakan ganjil dan aneh, karena Syaikh Ahmad Rifa’i mengajari murid-muridnya untuk berdzikir yang khusyuk di mana untuk menguji kekhusyukan Syaikh Ahmad Rifa’i melakukan tindakan-tindakan ganjil seperti menyulut tubuh muridnya dengan bara api, digigitkan ular kobra, ditusuk besi tajam, dikepruk benda keras, bahkan dilempar ke kobaran api. Jika sang murid masih sakit dan berteriak, maka itu pertanda dzikirnya kurang khusyuk Begitulah tarikat Rifa’iyyah dikenal sebagai penyebar ajaran debus dalam berdzikir yang dilakukan dengan suara lantang.
Ajaran Tarikat Rifa’iyyah diketahui disebarkan di Aceh oleh Syaikh Nuruddin Ar-Raniri di mana tokoh ini memiliki murid Syaikh Yusuf Tajul Khalwati al-Makassari. Rupanya, Syaikh Yusuf Tajul Khalwati al-Makassari inilah yang pertama kali mengajarkan debus di Banten, karena beliau bersama-sama dengan Sultan Ageng Tirtayasa melawan Belanda. Namun belum diketahui, kapan debus sebagai metode dalam tarikat berubah menjadi seni.
Jika ditelaah dalam bahasa arab debus Berarti senjata tajam yang terbuat dari besi yang mempunyai ujung yang runcing dan bentuknya sedikit bundar. Nah , karena itulah alat tersebut dipergunakan sebagai alat untuk menghantam atau melukai setiap pemain debus, yang mempertunjukkan atraksi kekebalan tubuh. Selain itu juga masih banyak variasi-variasi atraksi lain seperti menusuk perut, dengan benda tajam biasanya menggunakan paku Banten yang runcing, memakan bara api, menusukkan jarum panjang ke lidah, kulit, pipi sampai tembus dan hasilnya tidak ada luka sama sekali dan tidak mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat di badan hancur, mengunyah beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka lakukan.
Di Banten sendiri kesenian debus atau keahlian melakukan debus menjadi sesuatu yang lumrah dan banyak perguruan yang mengajarkannya. Untuk saat ini biasanya kesenian debus di pentaskan dalam acara-acara seperti pesta pernikahan, sunatan, acara 17 agustusan, dan banyak lagi acara yang biasanya mempertunjukan kesenian ini.
Source: http://www.pesantrenglobal.com/debus-seni-mistis-islam-tanah-banten/ (Diubah seperlunya)
Bentuk Atraksi Debus.
Bentuk-bentuk atraksi debus lewat gambar aje ye bro and sist, soalnya gue juga belom terlalu tau nama-nama atraksi dalam dunia per-debusan. :D
Makasih buat semua pihak yang telah membantu gue dalam bikin postingan gue. Baik google, blogger, Gmail, dan sekutunya. Tampamu aku galau~.
Sankyou minna-san~.
Oleh: Adidtia Ari Kuncoro
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang DEBUS. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link http://cahtp.blogspot.com/2013/12/debus.html. Terimakasih atas perhatiannya.
Entertainment News
Published:
2013-12-13T06:51:00-08:00
Title:DEBUS
Rating:
5 On
22 reviews