Perang obor
merupakan tradisi asli dari daerah
jepara yaitu didderah jepara. Saya selaku orang jepara asli akan
menceritakan mengenai tradisi dari daerah saya yang masih dilestarikan sampai
sekarang.
Pada jaman moderen sekarang ini masyarakat sering
berfikir realistis dan maju, kemajuan teknologi dan globalisasi mendorong
masyarakat untukberfikir demikian. Tradisi asli daerah sedikit demi sedikit
mulai ditinggalkan. namun, hal itu tidak sepenuhnya berlaku pada setiap
masyarakat. Misalnya, di desa Tegal Sambi, Jepara, adat-istiadat masih
dilestarikan dan dipercayai oleh warga masyarakatnya. Perang obor merupakan tradisi yang sakrak tujuannya, untuk menolak bala
dan bersyukur atas nikmat Tuhan, setelah selama setahun penuh desa tentram, tak
terjadi gangguan atau bencana.Upacara Perang Obor ini jatuh pada bulan Besar
(Dzullijah). Dilaksanakan pada saat puncak panen di desa Tegal Sambi Kecamatan
Tahunan yang letaknya kurang lebih 3 km arah selatan kota Jepara.
Dahulu ada seorang petani kaya raya yang dipanggil “Mbah
Kyai Babadan” dia mempunyai banyak sekali hewan peliharaan terutama kerbau dan
sapi tetapi lama kelamaan dia kuwalahan dalam menggembalakan ternaknya,
kemudian dia mendapatkan penggembala untuk mengembalakan ternaknya namanya
adalah “ki gemblong”. Setiap hari hewan
peliharaan milik kyai babadan selalu di urus dengan baik dan selalu dimandikan
disungai. Kyai babadan pun senang dengan pekerjaan yang dilakukan oleh ki
gemblong. Suatu ketika ki gemlong duduk di tepi sungai melihat ikan dan udang
kemudian dia menangkap dan kemudian membakarnya untuk dimakan. Lama kelamaan
setiap hari ki gemblong lebih sering menangkap ikan dan udang ketimbang
mengurusi ternak kyai babadan sehingga ternaknya pun menjadi kurus dan banyak
yang sakit. Suatu ketika kyai babadan dating ke kandang ternak dan melihat ki gemdlong
sedang membakar ikan dan udang dengan menggunakan daun kelapa kering. Kyai babadan
pun marah mwlihatnya dan kemudian memukulkan daun kelapa yang terbakar ke ki
gemblong, tetapi ki gembong tidak tinggal diam dia justru membalas memukul
dengan daun kelapa yang terbakar pula. Perkelahian pun semakin sengit sehingga
percikan api sampai membakar kandang ternak, para ternak lari ketakutan. Dan akibat
kebakaran yang terjadi ternyata ternak yang tadinya sakit ternyata kembali
sembuh. Keduanya pun mengakhiri perkelahian.
Sejak
itu, anak-cucu Kyai Babadan dan Ki Gemblong lalu melakukan upacara perang obor
ini dimaksudkan untuk mengusir segala roh jahat yang mendatangkan penyakit. Upacara
itu .dilengkapi pula dengan pergelaran wayang kulit. Dan ada pula prosesi untuk mengarak pusaka. Upaca
perang obor itu dilaksankan pada malam hari dengan acara puncak “Perang Obor”.
Sebelum upacara dilaksanakan para peserta perang obor dibekali kepercayaan dari
sesepuh desa maka seluruh peserta dapat menyelesaikan perang obor tersebut dengan selamat, tanpa menderita luka bakar
sedikitpun.
oleh : Anwar Sandhi A. A.
Terimakasih anda telah membaca artikel tentang Perang obor. Jika ingin menduplikasi artikel ini diharapkan anda untuk mencantumkan link http://cahtp.blogspot.com/2013/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_6438.html. Terimakasih atas perhatiannya.
Entertainment News
Published:
2013-12-12T08:57:00-08:00
Title:Perang obor
Rating:
5 On
22 reviews